Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran Ki Hajar Dewantara


https://youtu.be/GwXgKOukUk4


 KESIMPULAN DARI PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA TENTANG PENDIDIKAN :

1.             Pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya, untuk menciptakan manusia Indonesia yang beradab. Pendidikan menjadi tempat berlatih dan bertumbuhnya nilai-nilai kemanusiaan  secara berkesinambungan.

2.             Dasar pendidikan adalah menuntun budi pekerti, memberi kebebasan, dan menguasai diri. Ini adalah konsep “Ing Ngarso Sung Tulodho”, menuntun dengan cara memberi contoh / panutan dan bersama-sama memperbaiki hal yang kurang baik.

3.             Dasar pendidikan lainnya adalah : kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berasal dari dalam diri setiap anak adalah unik serta dipengaruhi oleh lingkungan. Kodrat zaman adalah sesuai waktu hidup saat ini, yaitu memiliki ketrampilan abad 21. Setiap anak mempunyai keunikan, mengutamakan kearifan lokal, ketrampilan abad 21, dan selaras nilai-nilai kemanusiaan. Ini merupakan konsep “Ing Madya Mangun Karsa” pendidik memahami kodrat alam dan zaman, bergerak bersama siswa untuk belajar.

4.             Prinsip perubahan (sesuai kodrat zaman) berlandaskan Tri-Kon, yaitu: Kontinuitas (berkesinambungan, melestarikan keberadaan diri), Konvergen (mencari di mana saja berdasarkan memanusiakan manusia), Konsentris (menghargai keragaman, keunikan yang dimiliki).

5.             Budi pekerti, watak, atau karakter merupakan hasil dari bersatunya gerak pikiran, perasaan, dan kehendak atau kemauan sehingga menimbulkan tenaga. Budi berarti pikiran, perasaan, kemauan, sedangkan pekerti artinya ‘tenaga’. Budi pekerti merupakan sifat jiwa manusia, mulai angan-angan hingga menjelma sebagai tenaga. Ini merupakan konsep “Tut Wuri Handayani”, pendidik memberi dukungan siswa agar selalu mencari hal baru dengan cipta, rasa, karsa, dan tenaga.

6.             Terselenggaranya pendidikan berazaskan kekeluargaan, karena anak berasal dari keluarga. Tri pusat pendidikan: keluarga, perguruan/sekolah, dan masyarakat adalah tempat anak belajar.

7.             Terselenggaranya pendidikan yang berpusat pada anak. Artinya, mengerti kebutuhan dan keinginan anak, tanpa syarat.

Komentar